Bukan Jenius—Hanya Terlalu Sensitif

Saya masih mengingat taruhan pertama saya—bukan karena ingin menang, tapi karena drum berbunyi seperti koto ibu saya di tengah malam. Naga tidak mengaum demi keuntungan. Harimau tidak menyerang demi data. Mereka bisik dalam celah antara putaran: 48,6% peluang, 9,7% rumah, 5% tarikan—dan saya duduk di sana, gemetar, bertanya apakah ini adil. Saya bukan strategis dengan anggaran. Saya adalah penyair dengan kartu kredit dan malam-malam tanpa tidur. Di Brooklyn mereka sebut ‘gaming.’ Di Seoul mereka sebut ‘survival.’ Saya belajar kalah sebelum belajar bermain. RNG tidak berbohong—tapi ia juga tidak mencintaimu kembali. Tak ada ‘menang’ di Dragon-Tiger—hanya momen yang bertahan seperti dupa setelah hujan. Dulu saya pikir jackpot milik saya. Sekarang saya tahu: hadiah sejati adalah ketenangan setelah putaran terakhir. Ketika Anda lelah mengejar simbol, hentikan. Ganti mode. Dengarkan kesunyian. Mereka bilang: ‘Main cerdas.’ Tapi saya bilang: ‘Rasakan dalam.’ Anda tak butuh lebih banyak taruhan—Anda butuh lebih banyak napas.